SAMBIROTO-NGAWII.DESA.ID- Setelah dilakukan penerimaan program MMD (Mahasiswa Membangun Desa) Universitas Brawijaya secara simbolis di Pendopo Kecamatan Padas pada minggu lalu, Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menjalin koordinasi dengan Pemerintah Desa Sambiroto.

Koordinasi bertujuan memetakan permasalahan guna mematangkan rencana kegiatan Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di Desa Sambiroto.

Kelompok MMD UB yang beranggotakan 14 mahasiswa ini ditemui Sekretaris Desa Sambiroto Marsono di kantornya, Selasa (04/07/23). Sementara, Kepala Desa Sambiroto saat berita ini dirilis sedang ada agenda kegiatan lain di Jakarta.

Ketua kelompok MMD UB, Ryo Bayu Nugroho menyampaikan beberapa pertanyaan terkait permasalahan yang ada di Desa Sambiroto diikuti opsi kegiatan bersifat solutif yang akan dilaksanakan. Kegiatan itu diantaranya terkait pengelolalan sampah lingkungan, biopori dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

Sementara itu, Marsono (Sekretaris Desa Sambiroto) menjelaskan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin dan siap bekerjasama, mendorong dan mendukung kegiatan MMD tersebut. Dalam pelaksanaannya nanti, ia berpesan kedapa para mahasiswa untuk tidak ragu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan ketua RT, kepala dusun, perangkat desa, maupun kelompok masyarakat lainnya seperti kelompok tani, kader posyandu sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

Berita terkait: Universitas Brawijaya Malang Sampaikan Ijin MMD kepada Pemdes Sambiroto

Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD-1000D, UB) berfoto bersama jajaran Perangkat Desa Sambiroto, Selasa (04/07/23)

Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya memiliki target 1000 desa di Jawa Timur selanjutnya disebut dengan MMD-1000D, UB. Program ini merupakan salah program yang didesain untuk meningkatkan keterlibatan perguruan tinggi melalui mahasiswa berperan aktif dalam kegiatan penguatan kapasitas sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Kegiatan MMD-1000D dapat berupa penyuluhan, pelatihan, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi pembangunan desa.

MMD-1000D juga dapat berupa kegiatan-kegiatan yang menjadi bagian dari solusi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa, seperti masalah kesehatan, dan lain-lain. Melalui MMD-1000D ini diharapkan dapat mengasah softskill dalam membangun teamwork, yaitu kemampuan mahasiswa bekerjasama lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan juga leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.

Selain itu, MMD juga dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di perguruan tinggi ke dalam konteks pembangunan desa. MMD merupakan program yang dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, dosen, masyarakat desa, dan juga Universitas Brawijaya.

Dengan mengikuti kegiatan program MMD, mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat serta dapat lebih mengembangkan dan menerapkan pengetahuan akademiknya. Keberhasilan program kegiatan dinilai dari sejauh mana mahasiswa memiliki pemahaman permasalahan yang ada di masyarakat dan dapat berkontribusi pada solusinya, yaitu dinilai dengan upayanya mengkomunikasikan alternatif solusi, dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan solusi yang telah ditemukan oleh mahasiswa.

Baca juga:

• Skrining Kesehatan dan Posyandu Lansia Walet II Dusun Bolo I
• KPU Ngawi Umumkan DPT Pemilu 2024, Total 701.425
• Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Desa Sambiroto Oleh Tim Monev Kecamatan Padas