Dilihat dari kaidah harfiah atau bahasa nama Desa Sambiroto berasal dari dua kata “sambi” dan “roto”. Kata “sambi” merujuk pada nama jenis tanaman/pohon yang tumbuh subur, “roto” (bahasa jawa yang bermakna tersebar merata). Hal ini dimungkinkan karena pada jaman dahulu Desa Sambiroto merupakan kawasan hutan lebat (“alas gung liwang liwung”, bahasa jawa) yang dipenuhi pohon sambi. Desa Sambiroto awalnya secara kewilayahan terbentuk dari dua krajan (satuan wilayah terkecil pada jaman itu) yaitu krajan sambiroto dan krajan bolo (“bolo”, bahasa jawa = teman yang banyak, sekarang menjadi dusun yang masuk wilayah administrasi Desa Sambiroto). Sekitar tahun 1860 M krajan Sambiroto yang berpusat di ujung timur laut (sekarang masuk Dusun Sambiroto I) atas inisiasi ayah dari Kromo Redjo menggerakkan masyarakat untuk “babat alas sambi” (membuka lahan pemukiman dan pertanian dengan menebang hutan yang banyak terdapat pohon sambi). Hal itu diikuti oleh masyarakat hingga sampai ke wilayah krajan bolo. Karena kawasan hutan yang sangat lebat dan wilayah yang luas akhirnya penduduk dari dua krajan, yakni krajan sambiroto dan krajan bolo bahu-membahu bergotong royong membuka lahan pemukiman dan pertanian sehingga akhirnya dua krajan tersebut bergabung dalam satu wilayah perdikan Sambiroto dan berubah menjadi Desa Sambiroto.
PEJABAT KEPALA DESA SAMBIROTO
NO. |
NAMA |
MASA JABATAN |
1 |
KROMO REDJO |
|
2 |
RABIL |
SEBELUM 1956 |
3 |
PADIYO |
1956 – 1958 |
4 |
SASTRO HARDJO SAWI |
1958 – 1990 |
5 |
HARIBOWO |
1990 – 1998 |
6 |
BAMBANG REDIANTO |
1999 – 2007 |
7 |
SUYODO |
2007 – 2013 |
8 |
SRI MULYONO |
2013 – 2019 |