SAMBIROTO-NGAWI.DESA.ID- Mendampingi dan menyaksikan tumbuh kembang balita dengan pesat, menjadi kebahagiaan bagi setiap orang tua. Rasanya baru kemarin menyambutnya lahir ke dunia, mendengarkan ocehan pertamanya dan tanpa disadari sudah mampu berjalan sendiri.
Usia 0-5 tahun sering disebut sebagai periode emas atau "golden age". Pada masa ini, orang tua disibukkan dengan memberikan asupan gizi, membimbing dan mengajari balita mengenal diri dan lingkungannya. Keaktifan dan rasa keingintahuannya menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua untuk memantau apapun yang dilakukannya.
Tema tersebut diangkat oleh UPT Puskesmas Padas dalam pertemuan kader posyandu di Balai Desa Sambiroto, Jumat (2/12/22).
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik oleh orang tua maupun pendidik di taman posyandu. Biarkan tumbuh kembang balita sesuai dengan usianya. Pernyataan ini disampaikan oleh Bidan Desa Sambiroto, Siti Munawaroh.
"Tujuan taman posyandu intinya adalah mendampingi tumbuh kembang anak. Kalau di bidang kesehatan adalah memantau adanya kelainan tumbuh kembang anak sejak dini. Anak tidak perlu ditekan untuk mencapai sesuatu hal yang belum bisa dicapainya. Buatlah anak didik merasa nyaman, bahagia ketika mengikuti taman posyandu. Berikan kegiatan sesuai tumbuh kembang anak," tuturnya di depan kader taman posyandu se-Kecamatan Padas.
Dahlan (Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) menyampaikan sambutannya dalam kegiatan pertemuan kader taman posyandu di Balai Desa Sambiroto, Jumat (2/12/22)
Senada dengan itu, Dahlan (Korwil Dinas Pendidikan) menyampaikan hal yang sama. Menurutnya karakter anak akan berkembang sesuai dengan masanya. "Jangan ketika anak berbuat kesalahan, kita justru menegurnya dengan cara yang salah. Itu hanya akan menimbulkan trauma dan psikologis anak terganggu," tuturnya.
Pria yang pernah menjadi dosen di STKIP Ngawi selama 6 tahun ini mengibaratkan pendidik taman posyandu sebagai ujung tombak dunia pendidikan dalam menanamkan karakter anak sejak dini. Oleh karena itu diperlukan pembekalan bagi para pendidik mengenai teknik-teknik pembelajaran. "Tidak hanya sekedar menari dan menyanyi, tapi ada masukan-masukan untuk peningkatan sumber daya manusia", tambahnya.
Berita sebelumnya: