SAMBIROTO-NGAWI.DESA.ID- Ada ungkapan yang sering kita dengar “Apalah arti sebuah nama”. Suatu ungkapan yang bila dilihat dari konteks kalimatnya bisa dimaknai sebagai pernyataan pendapat, jawaban atas suatu pertanyaan, maupun kalimat yang membutuhkan analisa pemaknaan lebih mendalam, sehingga mengajak audien berfikir lebih jauh.
Nama merupakan sesuatu atau sebutan yang melekat pada makhluk, benda, ruang, keadaan/kondisi tertentu yang dapat merepresentasikan identitas bentuk, sifat, maupun karakteristiknya.
Sebagai contoh, nama yang merepresentasikan identitas ruang berupa tempat, desa, kota, daerah maupun tempat-tempat lain yang dikaitkan dengan karakteristik wilayahnya.
Nama daerah kita misalnya, “Ngawi” yang berasal dari kata “awi” atau bambu, yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau “Ng” menjadi “Ngawi”. Seperti halnya di daerah lain, banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang dikaitkan dengan keberadaan nama tumbuhan.
Dan nama Ngawi merepresentasikan karakteristik suatu wilayah yang banyak ditumbuhi bambu atau “awi”. Tidak hanya terdapat di sekitar Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, pohon bambu hampir dapat dijumpai di semua wilayah pedesaan di Kabupaten Ngawi.
Jika di daerah kita tidak tumbuh pohon bambu atau “awi”, apakah kita masih akan mengenal tempat yang kita tinggali ini dengan Negeri Ngawi Ramah? Atau bahkan kita akan membukukan dalam sejarah dengan nama lain? Selalu ada sisi historis atau sejarah dibalik nama daerah bukan?
Awi atau bambu merupakan jenis rumput-rumputan yang berrumpun dan berruas. Di Indonesia diperkirakan terdapat 159 spesies dari total 1.250 spesies di dunia. Bahkan 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik. Bambu termasuk jenis tanaman yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi dan tahan terhadap perubahan cuaca yang ekstrim.
Di desa kami, bambu atau awi dalam bahasa keseharian disebut juga dengan “pring” banyak dijumpai disepanjang aliran sungai. Rumpun bambu yang tumbuh subur dan lebat berfungsi sebagai penahan tanah dari erosi/gerusan air sungai.
Penulis berusaha mengeksplorasi jenis-jenis bambu yang ada di lingkungan kami, Desa Sambiroto Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi. Ada kemungkinan terdapat perbedaan nama antara daerah kami dengan daerah yang lain.
Bambu Ori (Bambusa arundinacea)
Masyarakat banyak memanfaatkan bambu sebagai bahan bangunan/konstruksi, pagar pelindung tanaman, alat transportasi, kerajinan tangan/rumah tangga, kuliner (rebung/tunas bambu), dan banyak lagi. Pemanfaatan bambu disesuaikan antara fungsi kegunaan dengan jenis bambu yang digunakan sebagai bahan baku. Bagaimana dengan daerah kalian? Jenis bambu apakah yang masih dapat dijumpai?
Referensi: https://alamendah.org/2011/01/28/jenis-jenis-bambu-di-indonesia/