SAMBIROTO-NGAWI.DESA.ID- Pemerintah Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi menggelar bimbingan teknis (Bimtek) bagi operator desa bertempat di Rumah Makan Djoglo, Selasa (03/05/23).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas operator desa dalam rangka pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023, baik dari sisi teknis penyajian data maupun kualitas data. Bimtek diikuti oleh operator dari 12 desa se-Kecamatan Padas,.
Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan Indeks Komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu :
Perangkat indikator yang dikembangkan dalam Indeks Desa Membangun dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan di mana aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan desa untuk mensejahterakan kehidupan desa.
Kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa harus menghasilkan pemerataan dan keadilan, didasarkan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan budaya, serta ramah lingkungan dengan mengelola potensi sumber daya alam secara baik dan berkelanjutan. Dalam konteks ini ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Indeks Desa Membangun memotret perkembangan kemandirian desa berdasarkan implementasi Undang-Undang Desa dengan dukungan Dana Desa serta Pendamping Desa. Indeks Desa Membangun mengarahkan ketepatan intervensi dalam kebijakan dengan korelasi intervensi pembangunan yang tepat dari Pemerintah sesuai dengan partisipasi Masyarakat yang berkorelasi dengan karakteristik wilayah desa yaitu tipologi dan modal sosial.
Baca juga: Bimbingan Teknis Inpu dan Update Data SDGs Kecamatan Padas
Camat Padas, Dodi Aprilasetia dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kualitas data yang diinput kedalam IDM. "Jadi data riil yang panjenengan input nanti akan menentukan atau memberikan gambaran tentang status desa. Apakah termasuk desa sangat tertinggal, desa tertinggal, desa berkembang, maju atau masuk desa mandiri," jelas Camat Padas.
Hadir sebagai narasumber Hidayatul Iman (Pendamping Ahli Kabupaten), Budi Agung Purnomo (Pendamping Ahli Kabupaten) dan Mukti Puji Widodo (Admin Kabupaten).
Paparan Materi oleh Hidayatul Iman (Pendamping Ahli Kabupaten Ngawi)
Dalam paparannya Hidayatul Iman menjelaskan pada prinsipnya entry data IDM hampir sama dengan tahun 2022 lalu. Namun ia mengungkapkan terdapat perbedaan jumlah kuisioner yang harus diisi oleh operator. Jika pada tahun lalu terdapat 795 kuisioner, tahun ini operator harus mengisi setidaknya 1.400 kuisioner atau bertambah dua kali lipat. Iman mengungkapkan hasil pengisian kuisioner nantinya akan menjadi indikator untuk mengetahui tingkat kemajuan desa.
Paparan materi teknis pemutakhiran data IDM oleh Mukti Puji Widodo (Admin Pendamping Kabupaten Ngawi)
Pada kesempatan berikutnya, Admin Pendamping Kabupaten, Mukti Puji Widodo menguraikan detail teknis pemutakhiran data IDM. "Saat ini web portal IDM Kemendagri memang belum dibuka secara resmi. Namun begitu kita dapat mulai mengerjakan secara offline menggunakan template yang telah dishare oleh teman-teman pendamping," jelas Widodo.
Baca juga: Hardiknas 2023, Siswi Asal Desa Sambiroto Raih Prestasi Membanggakan